Minggu, 26 Agustus 2012

Jalur Tengah dan Pantura Macet

BERITA UTAMA

26 Agustus 2012
Jalur Tengah dan Pantura Macet 

BREBES -  Ribuan orang  dari berbagai daerah ”menyerbu” Jakarta, Sabtu (25/8). Akibatnya, terjadi kemacetan di sejumlah titik, baik di jalur selatan dan jalur pantura Jawa. Tak hanya itu, ledakan penumpang juga terjadi di sejumlah stasiun dan terminal. 
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan arah selatan Jateng yang melewati jalur tengah Purwokerto-Tegal, di Paguyangan, Kabupaten Brebes, sejak pagi hingga siang. Kendaraan yang didominasi mobil pribadi itu merayap dengan kecepatan 5-10 km/jam sejak memasuki Kabupaten Brebes, tepatnya di Pesurupan Paguyangan.
Di sejumlah titik, kemacetan tidak dapat dihindari akibat lalu lintas kendaraan wisatawan, seperti di pertigaan Waduk Penjalin, Cipanas Kedungoleng, dan pertigaan menuju Kebun Teh Kaligua.
Antrean kendaraan juga mengular ketika perlintasan KA Kretek ditutup.
Andri (40), pemudik asal Kebumen mengatakan, butuh waktu sekitar satu jam dari Winduaji hingga perlintasan KA Kretek. Padahal normalnya, waktu tempuh hanya 15 menit.
Menurut dia, kemacetan sudah dialami sejak di Ajibarang, Banyumas.  “Tadi sekitar pukul 10.00 macet di Ajibarang, kemudian lalu lintas padat tapi masih bisa jalan. Masuk Paguyangan kembali macet,” kata dia.
Perlintasan KA
Kapolres Brebes AKBP Kif Aminanto melalui Kepala Pos Pam Pagojengan Paguyangan Ipda Eko Sugeng Purwanto mengatakan, ketersendatan tidak dapat dihindari akibat perlintasan KA dan kendaraan wisatawan. Upaya yang bisa dilakukan hanyalah menjaga agar pengendara tidak saling serobot.
”Lepas perlintasan KA Kretek, arus lalin sepanjang Pagojengan sampai Bumiayu lancar,” katanya. Adapun di ruas Ciregol, Kecamatan Tonjong tidak terjadi kemacetan. Selama arus mudik hingga kemarin, arus lalu lintas lancar. Kepadatan hanya terjadi di Pasar Linggapura dan Tonjong. Namun kepadatan mencair seiring berakhirnya aktivitas pedagang sekitar pukul 13.00. Titik sendat lainnya terjadi di perlintasan KAKarangsawah.
”Terjadi penumpukan arus saat perlintasan KA ditutup, namun antreannya tidak sampai Ciregol,” kata Imam Suwondo, warga Karangsawah Kecamatan Tonjong. Kemacetan juga terjadi di tol Cikampek. Kendaraan padat merayap sepanjang 10 km dari Karawang Barat hingga Cikarang Timur, tepatnya di KM 47 hingga 37. Jumlah kendaraan pemudik yang menuju Jakarta memang terus meningkat. Terutama bagi pemudik yang memilih jalur pantura. “Ada kemacetan kira-kira sepanjang 10 km padat merayap di Tol Cikampek Km 47 sampai 37,” jelas Hendri, petugas jaga Jasa Marga. Hendri menjelaskan pada titik kemacetan tersebut mobil hanya dapat melaju dengan kecepatan kira-kira 10-30 km/jam.
“Di sana kendaraan masih bisa bergerak tapi sangat pelan,” lanjutnya. Namun arus balik mudik dari Cikarang Timur hingga Jakarta terpantau ramai lancar. Sementara itu, arus lalu lintas dari Semarang ke Jakarta yang melewati jalur pantura sejak pagi terpantau tersendat saat memasuki daerah Comal, Pemalang dan Pasar Induk Brebes. Selain karena peningkatan jumlah kendaraan, kepadatan terjadi karena banyak pemudik yang mengantre di SPBU dan berhenti di bahu jalan. “Banyak juga yang beristirahat di pinggr jalan, jalan agak tersendat,” kata petugas piket NTMC Briptu Amunk. Adapun arus lalu lintas kendaraan pemudik dari Jawa Tengah di sepanjang jalur pantura selepas Pamanukan hingga Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat juga terpantau padat merayap sejak pagi hingga siang.Kemacetan parah juga terjadi di jalur pantura Indramayu.
Penuhi Pelabuhan Kepadatan juga terlihat di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Ribuan penumpang memenuhi pelabuhan untuk kembali ke Jabodetabek dan sekitarnya. Mereka berdatangan sejak pagi hingga siang, baik penumpang pejalan kaki, pengendara motor, mobil maupun menumpang bus. Akibat tertahan sejak pukul 17.00 hingga 20.00 di Dermaga II Pelabuhan Bakauheni, ribuan pemudik bersepeda motor melampiaskan kekesalannya. Mereka beradu mulut dengan petugas kapal di lapangan parkir dengan dermaga II. Mereka juga beramai-ramai melampiaskan kekesalannya dengan membunyikan klakson dan menggeber-geber motor. ”Saya tidak tahu pasti kenapa kami belum juga diberangkatkan.
Padahal sudah antre sejak jam lima sore, tiket juga sudah diambil petugas,” ujar Mafudin, salah satu pemudik yang hendak ke Jakarta. Heru Purwanto, Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Fery (Persero) cabang Bakauheni mengatakan, tidak benar kalau ada pemudik bersepeda motor yang tertahan penyeberangan hingga tiga jam. ”Itu karena ribuan pemudik motor yang datang bergelombang dan memenuhi dermaga II. Tidak mungkin terangkut semua dalam satu pelayanan kapal,” katanya. Manajer Operasi PTASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Heru Purwanto mengatakan, sesuai prediksi, puncak arus balik terjadi Sabtu dan Minggu.
Sebab, liburan sekolah akan berakhir. Berdasarkan data dari PTASDPIndonesia Ferry Cabang Bakauheni, jumlah penumpang balik dari Sumatera ke Jawa hingga kemarin mencapai 368.804 orang. Pada Sabtu dari pukul 00.01- 08.00 jumlah penumpang melalui Pelabuhan Bakauheni 91.672 orang dan mereka menggunakan 9.430 unit kendaraan berbagai jenis. Stasiun Senen Adapun di Stasiun Senen, Jakpus diperkirakan 8 ribu pemudik datang.”Tidak ada lonjakan kedatangan yang istimewa, rata-rata kedatangan per harinya sekitar 6 ribu -7 ribu dari H+1 hingga H+5 namun puncak arus balik diperkirakan malam ini (semalam-Red) sekitar 8 ribu,” kata Kepala Humas Daop I PT KAI Jakarta, Mateta Rizalulhaq.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono memprediksi puncak arus balik terjadi pada Sabtu (25/8) malam hingga Minggu (26/8). Lonjakan arus balik terjadi melalui jalur darat karena minimnya tiket kereta api. “Puncak arus balik diperkirakan nanti malam dan besok malam,” ujar di Terminal Kampung Rambutan, kemarin. Udar menuturkan, berdasarkan laporan dari sejumlah kepala terminal, volume angkutan darat arus balik meningkat. Hal ini dikarenakan ketatnya pembelian tiket kereta api. “Karena kereta api ketat, sehingga ada yang pindah ke angkutan yang lain. Jadi jika dilihat yang berangkat itu sudah 1,6 juta sampai H+3, H+3 itu bukan hari ini tapi kemarin.
Yang hari ini baru dihitung sekarang. Terus yang datang itu 1 juta-an ,ini yang naik angkutan umum,” katanya. Selain itu, ada juga pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Dibandingkan tahun lalu, tahun ini mengalami peningkatan. Penumpang arus balik di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, pada H+6 Lebaran mencapai 15.831 orang, naik 37 persen dibanding hari sebelumnya. “H+6 pagi, total ada 15.831 dan 403 bus,” kata Kepala Terminal Bus AKAP Pulogadung, M Nur. (H51, dtc,viva,ant-48,71)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar