Kamis, 19 Juli 2012

Warga Segel Proyek Rel Ganda


SUARA PANTURA
19 Juli 2012
Warga Segel Proyek Rel Ganda
  • Protes Pembangunan Underpass
 0
 
  1
BREBES - Ratusan warga dari tiga desa di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes menyegel proyek jalur rel ganda KA
 Brebes-Losari yang melintasi wilayahnya, Rabu (18/7). 

Massa gabungan dari Desa Tanjung, Sengon, dan Lemahabang itu menyegel dengan menutup jalan akses kendaraan proyek rel ganda. Mereka memasangi jalan kendaraan proyek dengan pagar bambu dan kayu.
Tak hanya itu, warga yang berjumlah sekitar 300 orang tersebut juga menghentikan paksa kendaraan proyek pengangkut tanah urug yang sedang melintas. Aksi warga itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pembangunan underpass jalur rel ganda di ruas jalan Tanjung - Kersana - Bajarharjo. Sebab, pembangunan underpass itu akan menjadi pemicu banjir. 

Warga menuntut pembangunannya tidak sampai menimbulkan banjir. Yakni, ketinggian underpass harus ditambah. 
Ratusan warga itu awalnya melakukan aksi jalan di jalur pantura Tanjung. Mereka berorasi di proyek underpass. Mereka kemudian bergerak ke Balai Desa Tanjung untuk berdialog dengan para pejabat terkait. Usai berdialog warga kembali ke lokasi proyek dan melakukan penyegelan secara paksa. 

Akibat aksi itu, arus jalur pantura tersendat. Aksi demo juga mendapat pengamanan ketat dari jajaran Polres Brebes dan anggota Kodim 0713 Brebes.  
“Tuntutan kami underpass harus ditinggikan, dan dibuatkan saluran pembuangan air di sepanjang double track. Kami tidak mau setiap tahun jadi korban banjir. Akibat banjir, semua aktivitas warga terhambat,” tandas Burhanudin (39) warga Desa Tanjung.

Menurut dia, bangunan underpass untuk rel tunggal yang saat ini ada dinilai terlalu rendah. Akibatnya, ruas jalan Tanjung-Kersana yang masuk golongan III B tidak berfungsi maksimal. Semestinya kendaraan beroda enam, seperti bus dan truk besar bisa masuk, tetapi karena kini tidak bisa. Hal itu menyebabkan pengiriman hasil pertanian terhambat. Kendaraan harus memutar sejauh 13 km. Keberadaan underpass itu juga telah menyebabkan banjir saat musim hujan, sehingga akses jalan menjadi terputus. 

Kades Tanjung Abdul Kiser mengatakan, underpass rel KA di wilayahnya itu dibangun sekitar tahun 1993. Sebelumnya, jalan kendaraan berada di atas rel KA. Adanya proyek rel ganda, underpass akan dibangun satu lagi. Akibat adanya bangunan itu warga memang selalu kebanjiran karena pembuangan tidak lancar.
“Warga demo karena trauma banjir. Awal tahun ini terjadi banjir besar di desa ini. Kami berharap tuntutan warga ini dipenuhi,” ujarnya.

Tim Teknis Perencanaan Proyek Rel Ganda Brebes-Losari Ari Budiyanto menjelaskan, untuk mengatasi keluhan warga nanti akan dibangun saluran. Namun, kendala yang dihadapi saat ini saluran belum bisa dibangun karena masih ada proses pembebasan lahan. Jika itu sudah selesai, baru bisa dilaksanakan pembangunan saluran. 
’’Adapun untuk meninggikan underpass kemungkinan tidak bisa, karena harus izin ke Dirjen Perhubungan. Namun, bangunan yang ada sekarang nantinya juga ditinggikan 20 centimeter. Saya berjanji, kalau satu rumah warga telah dibebaskan, saluran bisa dibangun,” terangnya saat berdialog dengan warga. (H38-48)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar