Jumat, 16 November 2012

Usai Jalani Hukum Cambuk di Malaysia, 8 TKI Sumenep Dipulangkan Paksa


Usai Jalani Hukum Cambuk di Malaysia, 8 TKI Sumenep Dipulangkan Paksa

JUMAT, 16 NOVEMBER 2012 17:14 WIB
LENSAINDONESIA.COM: Sebanyak 8 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kepulauan Sumenep yang bekerja di Negeri Jiran Malaysia dipulangkan paksa ke Indonesia. Mereka tiba di Kabupaten Sumenep, Jumat siang (16/11/2012).
Delapan orang itu  adalah Mustakim, Sahmawi, Syaiful, Amiruddin, Arli, Miswan, Mosawi dan Syamsuri, semuanya warga Arjasa, Kepulauan Kangean, Sumenep.
Para TKI ini dipulangkan melalui jalur laut ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, selanjutnya mereka menumpang kereta menuju Surabaya.
“Dari Surabaya, kami menumpang bus menuju Sumenep, setelah itu kami akan melanjutkan perjalanan pulang ke kampung kami di Pulau Kangean,” tutur Amiruddin, Jumat (16/11/2012).
Mereka sebetulnya sudah berangkat mengadu nasib ke Malaysia sekitar dua tahun yang lalu dan bekerja sebagai kuli bangunan. Namun, karena izin tinggal mereka yang hanya terbatas tiga bulan, mereka kemudian tinggal dan bekerja secara liar di Malaysia.
“Nasib tidak berpihak kepada kami, belum lama tinggal diluar batas izin tinggal yang tertera di Passport dan Permit kerja, kami akhirnya tertangkap polisi Malaysia,” sambung Syamsuri.
Sejak saat itu, kami bersama 8 orang yang berasal dari satu pulau Kangean menjalani hukuman oleh polisi diraja Malaysia. Hukuman penjara selama 8 bulan, mereka mengaku tidak pernah berhenti disiksi oleh polisi setempat.
“Semua kawan-kawan ini sudah pernah menjalani hukuman cambuk yang sangat menyakitkan,” katanya.
Genap 8 bulan dalam penjara diraja Malaysia, mereka akhirnya dideportasi atau dipulangkan paksa melalui jalur hubungan laut internasional di Tanjung Pinang.
“Namun, lagi-lagi ketika di Tanjung Pinang, kami masih ditahan lagi selama empat hari, baru kemudian kami dititipkan ke kapal dengan tujuang Jakarta,” lanjut Syamsuri.
Dari Jakarta, oleh kementerian tenaga kerja hanya diberi uang saku Rp 250.000. Uang saku tersebut kemudian untuk ongkos kereta dari Jakarta ke Surabaya dan selanjutnya siswa uang sango untuk pulang naik bis dari Surabaya ke Sumenep.
“Apapun masih bersyukur, karena sampai kembali ke kampung halaman di Sumenep. Dan saya berjanji sudah kapok bekerja di Malaysia,” pungkasnya.@ridwan_lensa/tbc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar